1. PING merupakan salah satu
program yang digunakan untuk mengecek komunikasi antar komputer dalam sebuah
jaringan melalui protokol TCP/IP. PING akan mengirimkan Internet Control
Message Protocol (ICMP) Echo Request messages pada ip address komputer yang
dituju dan meminta respons dari komputer tersebut.
2. Jika komputer target
memberikan respons maka komputer tersebut memberikan informasi seperti contoh
PING report yang anda berikan yaitu:
bytes=32 time=30ms TTL=123.
Bytes menunjukkan besar
request packet yang dikirimkan.
Time menunjukkan nilai “round
trip delay” (disebut juga sebagai delay atau latency) yang menunjukkan waktu
yang diperlukan packet yang anda kirimkan untuk mencapai komputer yang dituju.
Nilai ini dihitung dengan membagi dua selisih waktu PING packet mulai
dikirimkan dengan waktu response dari PING packet diterima.
Sedangkan TTL merupakan nilai
“Time-To-Live” yang digunakan untuk mencegah adanya circular routing pada suatu
jaringan. Dengan mengurangi nilai TTL awal yaitu 128 dengan nilai TTL akhir
maka bisa dihitung banyaknya hop yang dilalui dari komputer asal ke komputer
tujuan. Setiap kali PING packet melalui sebuah ip address maka nilai TTL nya
akan dikurangi satu. Sehingga jika TTL mencapai nilai nol, PING packet akan
didiscard/didrop dan hasil PING menunjukkan: TTL expired in transit
Kegunaan PING antara lain
adalah sbb:
a. Mengetahui status up/down
komputer dalam jaringan.
Kita dapat mengecek apakah sebuah komputer up/down menggunakan perintah PING,
jika komputer tersebut memberikan response terhadap perintah PING yang kita
berikan maka dikatakan bahwa komputer tersebut up atau hidup.
b. Memonitor availability
status komputer dalam jaringan.
PING dapat digunakan sebagai tool monitoring availibilitas komputer dalam
jaringan yang merupakan salah satu indikator kualitas jaringan yaitu dengan
melakukan PING secara periodik pada komputer yang dituju. Semakin kecil
downtime, semakin bagus kualitas jaringan tersebut.
c. Mengetahui responsifitas
komunikasi sebuah jaringan.
Besarnya nilai delay atau latency yang dilaporkan oleh PING menjadi indikasi
seberapa responsif komunikasi terjadi dengan komputer yang dituju. Semakin
besar nilai delay menunjukkan semakin lamban respons yang diberikan. Sehingga
nilai delay ini juga bisa digunakan sebagai indikator kualitas jaringan.
Banyak aplikasi hanya bisa
dijalankan dengan maksimal delay tertentu, sehingga sangat penting untuk
mengukur delay pada jaringan untuk memastikan aplikasi tersebut dapat
dijalankan. Aplikasi yang memerlukan delay kecil dikatakan sebagai
delay-sensitive application dan memerlukan jaminan agar maksimal delay selalu
terjaga dalam komunikasi data yang dilakukan, contohnya adalah network game,
voice dan video conference application.
3. Anda dapat menggunakan
aplikasi sniffer untuk melihat penggunaan resource jaringan berdasarkan
kriteria tertentu termasuk ip address dan user. Contoh aplikasinya adalah
WinDump (http://www.tcpdump.org/wpcap.html) pada Windows platform, TCP Dump
(http://www.tcpdump.org/) dan Ethereal (http://www.ethereal.com/) pada
Unix/Linux platform serta Network Stumbler (http://www.stumbler.net/) dan Air
Snort (http://airsnort.shmoo.com/) untuk melakukan sniffing pada wireless
network.
0 komentar:
Posting Komentar